Berada di desa dkt rawa pening akses menuju ksna mudah ada papan petunjuk sayangnya masih kurang terawat sekitar candinya

Candi di dekat Rawapening bukit cinta... Lokasi parkir hanya untuk mobil kecil dan terbatas

Situs peninggalan Hindu di tanah jawa, harus ditempuh dengan jalan kaki karena berada di puncak bukit

Diperlukan kaki yang kuat untuk menuju ke candi ini, ada puluhan anak tangga yang harus didaki. petunjuk jalannya lumayan jelas sih, cuman kalo pas di jalan raya kamu nggak akan nemumin petunjuk jalan (jadi emang harus liat maps).tidak dipungut biaya masuk ke candi ini, hanya mengisi buku tamu. lingkungan candi ini bersih dan dirawat baik oleh penjaganya.ada beberapa bagian tubuh candi yang sudah tidak asli, bisa dilihat dari warna batu yang disusun (kalo lebih muda warnanya berarti itu batu pengganti). candi ini juga ngga punya atap dikarenakan emang belum dipasang aja, disekitaran candi juga ada batuan batuan (diperkirakan batuan tsb tadinya adalah atap candi dukuh ini).

Candi Dukuh Brawijaya VCandi Dukuh atau masyarakat setempat biasa menyebutnya Candi Brawijaya, merupakan candi Hindu sepintas dari bentuk konstruksinya ada kemiripan dengan Candi Gedong Songo dan Candi Ngempon, Candi Dukuh diyakini masyarakat merupakan tempat dimana Sang Raja Majapahit (Brawijaya V) melakukan pertapaan.Candi Dukuh mulai direstorasi pada tahun 2012 - 2013 dari keadaan semula yang runtuh tidak tertata, infonya dulu juga ada arca tapi seiring waktu berjalan arca itu raib entah kemana sangat disayangkan memang Candi Dukuh sendiri sampai saat survey ini dilakukan ternyata juga belum bisa diselesaikan 100% dengan belum ada penutupnya,Candi Dukuh berdiri diatas bukit kecil Tempatnya sejuk dan rindang karena masih banyak pepohonan di seputar area candi dan view Rawa Pening menambah elok suasana (lokasi dekat penggiran Rawa Pening), dengan kemiringan yang lumayan terjal dengan sarana akses jalan naik trap tangga bebatuan dan batu bata yang sudah mulai rusak (kalau hujan licin) jadi wisatawan yang berkunjung ke candi ini harap hati-hati terutama dengan trap tangganyaDibawah bukit terdapat 2 sendang yang lokasinya berdekatan, sendang yang satu sudah dibuatkan bangunan penutup sedang yang satu lagi masih terbuka (airnya hangat) diberi pagar dari bambu, masyarakat sekitar menyebutnya Sendang Brawijaya infonya sendang ini belum pernah kering meskipun musim kemarauUntuk penerangan di lokasi candi sdh menggunakan teknologi tenaga matahari Solar Shell ada 2 titik sayang infonya sudah mulai rusak.Lokasi Candi Dukuh berada diDusun CandiDesa RowoboniKec. BanyubiruKab. SemarangCandi ini bisa diakses lewat,Jalur rute Ambarawa - Salatiga (lewat Banyubiru), Jalan Muncul RayaSesampai Obyek Wisata Bukit Cinta, maju lagi sedikit (tidak sampai 1 kilometer) arah Salatiga sampai nanti ada petunjuk arah sebelah kanan jalan (sayang petunjuk arahnya kecil) belok kiri mengikuti jalan desa sekitar 500 meter an.. sampai dehSekedar saran yang mau berkunjung untuk membawa bekal makan dan minum sendiri di lokasi dan seputar lokasi tidak ada yang berjualan dan juga yang mau beraktifitas dg menggunakan air (maaf kencing) di lokasi candi tidak ada air jadi sebaiknya dilakukan di sendang dekat Gapura pintu masuk candi.Untuk Dinas atau pihak terkait mohon untuk fasum terutama akses jalan naik dan penerangan segera diperbaiki juga semoga restorasi penutup candi bisa segera diselesaikanSemoga bermanfaat(Survey 12 July 2018)

Candi hindu yang berlokasi di desa rowoboni ini hanya terdiri dari satu bangunan candi.Lokasinya ada diatas bukit, dengan akses jalan setapak tanah yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki sekitar 200 meter.Dari candi ini kita bisa memandang rawa pening yang ada dibawahnya.Candi ini masuk sebagai cagar budaya yang dikelola oleh badan pelestarian cagar budaya jawa tengah.Tidak ada tiket masuk alias gratis

Tempat meditasi spiritual yg tenang, warisan budaya nenek moyang kita

Bersih dan belum banyak pengunjung. Saya yang relatif ga jauh dari tempat ini baru tahu kalo di sini ada candi.

Letaknya cukup unik karena berada di dekat sebuah rawa yang cukup terkenal yaitu rawa pening. Candi dukuh terletak di banyu biru, kabupaten semarang. Berada di sebuah bukit kecil, jadi untuk mengunjunginya hanyu tracking ringan. Jalannya sudah bertrap-trap tapi kalau sehabis hujan tetep licin. Candi ini berlatar belakang hindu karena ada yoni di dalam bilik candi. Yoni candi dukuh dapat dibilang unik karena memiliki hiasan pada bagian ceratnya.

Candi Dukuh adalah candi yang terletak di daerah Jawa Tengah. Tepatnya lokasi Candi Dukuh ini berada Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Candi Dukuh ini dikenal juga sebagai Candi Brawijaya karena diduga pada zaman dahulu candi ini merupakan sebuah tempat yang digunakan Raja Majapahit yaitu Brawijaya untuk melakukan pertapaan.Candi Dukuh ini merupakan hasil artefak dari reruntuhan sebuah candi Hindu di tepi Rawapening Ambarawa. Menurut penduduk sekitar, candi ini adalah peninggalan Prabu Brawijaya V, Namun melihat artefaknya candi ini dibangun sekitar abad IX atau di zaman Kerajaan Mataram Kuno.Menurut warga sekitar Candi, Candi ini pertamanya dulu ada beberapa buah arca yang cukup banyak yang berada di kawasan candi dukuh ini, akan tetapi sekarang arca-arca tersebut hilang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pada saat ini keberadaan candi ini dibawah pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah dan terdapat pos penjagaan beserta juru kunci yang bertugas memelihara candi dan juga memberi penjelasan kepada wisatawan atau pengunjung yang datang.

Perjalanan ke Candi Dukuh sedikit agak sulit karena kita harus berjalan mendaki. Patokan pada Maps sudah betul. Apabila kita membawa kendaraan pribadi, sebaiknya kita minta izin parkir kepada warga setempat.Dari parkir sampai dengan candi melewati jalan setapak kurang lebih 150 m. Karena sebagian perjalanan masih berupa tanah merah, sebaiknya pergi kesana ketika hari cerah.Kebetulan ketika saya kesana, penjaga candi ada disitu. Beliau bernama Bapak Muhwandono (kalau saya tidak salah dengar) sangat ramah dan terus terang sangat jujur. Semoga beliau sehat selalu.

Salah satu peninggalan prabu Brawijaya, oleh karena itu sering di sebut candi brawijaya.Dari arah ambarawa sebelah kiri jalan setelah bukit Cinta.Untuk sampai ke candi harus berjalan kaki menaiki bukit.

Candi mungil yg berlokasi di sebuah bukit dekat Rawa Pening. Buat menyambanginya, kalian harus menaiki puluhan anak tangga terlebih dahulu. Candi Dukuh dikenal pula oleh masyarakat sekitar dg sebutan Candi Brawijaya V. Hal ini berdasar dari kepercayaan warga bahwasanya lokasi tapak candi merupakan petilasan dari Brawijaya V. Candi yg mulai dipugar pada warsa 2010-an ini terbilang cukup elok. Bagian tubuh candi dihias dg beraga relief tanaman dan dewa-dewi. Di bagian pintu masuknya pun masih terpacak hiasan berupa Kala. Sementara di bagian dalam, sebuah Yoni yg masih sintas. Pemugaran candi belum sepenuhnya selesai, menyisakan bagian atapnya yg gundulan kotong melompong. Sebagian batuan hasil pemugaran pun ditata di sekeliling candi. Suasana di sekitar candi sangat rindang dan asri, dari balik rimbunnya pepohonan, kalian bisa mengintip Gunung Telomoyo lan sak-kancane serta Rawa Pening. Tak salah sih, kalau masyarakat pada masa lampau mendirikan candi di sini. Oh ya, buat mengaksesnya terbilang cukup mudah sih, selain mengikuti papan penunjuk arah dari BPCB, kalian pun bisa mengikuti petunjuk dari maps. Area parkir berada di dekat gapura.

Salah satu candi tertua, peninggalan mataran kuno. Sebelum majapahit dan sebelum borobudur. Dibawahnya ada pemandaian air panas alami ditepi danau rawapening

Peninggalan bersejarah jaman kerajaan hindu yg ada di ambarawa

Terawat sih.. candi berada di puncak bukit dgn pemandangan Rawa Pening yang asri, sayang akses menuju candi untuk naik mendaki bukit kok tidak sekalian dibenahi, wong jalan desanya aja sudah di betonisasi bagus kok... Seandanyai sekeliling candi dibangun untuk tempat wisata sekalian pasti oke bingit mengingat view nya yg bagus

Alhamdulillah situsnya masih terawat...

Tempat eyang sirno Ning Urip alias morco.Seperti Kabah tempat Simbah Adam diturunkan di bumi. Yg menandai nabi. Ismail.

Candi ini terletak di atas bukit jadi harus mengerahkan tenaga ekstra untuk mendaki bukit.

Terletak diatas bukit sebelah selatan rawa pening.bentuknya tidak utuh mungkin saat ditemukan tidak lengkap sehingga kesulitan saat merestorasi.kalau melihat bentuk dan ukurannya candi ini mirip sekali dengan candi cangkuang di garut.

Lebih baik lagi kalo diberi guide yang oke dan pohon-pohon beringin di sampingnya ditebang. View Rawa Pening akan terlihat jelas nantinya

Mari kita budayakan kunjungan ke obyek wisata sejarah.... biar tidak lupa dengan sejarah kita...

Terletak di dusun Candi Dukuh, desa Rowoboni, kec Banyubiru kab Semarang. Merupakan Peninggalan raja brawijaya. Konon raja brawijaya pindah2 tempat dan setiap singgah selalu mendirikan candi. Ini adalah salah satu peninggalannya. Di dekat sini banyak dijumpai mata air hangat yang dgunakan untuk mandi warga sekitar

Akhirnya saya sampai di tempat ini. ternyata di puncak bukit.saran, untuk pemkab dan dinas kebudayaan dan pariwisata semarang di mohon untuk segera memugar, karna baru dapat setengah dan berhenti karena dana belum cair.

Akses jalan sudah diperbaiki... 👍👍🏻

Cocok untuk wisata edukasi hanya saja relief dan struktur bangunan candi tdk komplit

Aku suka tempat ini. Jika aku kesana tinggal jalan soalnya rumahku deket banget

Banyak sejarahnya, bikin penasaran, bisa tambah pengetahuan sejarah disini

Sepi. belum terlalu dikenal, tapi penting untuk sejarah

Parkir luas tempat nyaman murah

Luar biasa

Situs peninggalan sejarah tetapi kurang terawat

Bagus, peninggalan candi yang patut dilestarikan.

Bagus namun jalannya masih sempit

Wisata sejarah

Kawasan candi yg bersih, terawat

Candi hindu yg ada di kab.semarang

Peninggalan raja Brawijaya

Belajar sejarah, Candi Dukuh Brawijaya,

Akses mudah dari jalan utama, tapi butuh tenaga ekstra untuk mendaki

Baik

Ciri khas dari kuil pedang kerajaan, Candi Gedong Songo kontemporer, Candi Ngempon ...

Ini adalah tempat bersejarah 2 kali, pertama sebagai tempat peristirahatan Prabu Brawijaya ketika berburu dan menonton kakinya yang bernama pertapa baruklinting yang mengelilingi Gunung Telomoyo untuk menjadi manusia yang sempurna. yang kedua adalah ketika Mbah Suharto presiden kedua Indonesia mengambil pusaka dalam bentuk Golden Gong disertai dengan penasihat spiritual dari penduduk asli Jambu dan Magelang

Tempat yang bagus untuk dikunjungi.

Siip

Sudah kuno ketika Brawijaya V berkunjung ke sini

Candi yang bagus