Tempat yang sangat asri dan nyaman. Air nya bersih dan segar, cocok untuk yang mau menenangkan fikiran :))Toilet juga ada dan nyaman, mau jajan juga ada. Kalau mau oleh2 juga banyak yang menyediakan dari warga sekitar. Penduduknya ramah2π₯°Yang penting kita jaga sikap dan etika yaa.. penduduk nya benar2 masih menjungjung adat istiadat dan kebudayaan π₯°Btw, kalo pulangnya pelan pelan aja naik tangganya yaaa.. soalnya pegel cuy 300 anak tanggaπ€£π€£ sekiann.. selamat mengunjungi Kampung Naga yaaa semuanyaaaπ₯°
Perjalanan dari Tasik kota kurang lebih 1 jam, ada pengalihan jalan di Singaparna karena perbaikan jalan, juga ketika sudah masuk salawu sedang ada perbaikan jembatan sehingga jalurnya dijadikan satu arah bergantian.Kampung naga Tempatnya sangat asri, perjalanan menuju pemukiman penduduknya harus menuruni tangga terlebih dahulu, jadi harus siap-siap agak ngos2an ketika pulangnya nanti karena harus naik tangga itu lagi hehe.Tidak ada tiket masuk, tapi ada biaya parkir kendaraan, untuk mobil 10rb.Oh iya, nanti ketika kita sedang turun menuju pemukiman di sebelah kiri ada yang jual bakso dan air kelapa, lumayan sebagai pelepas dahaga ketika nanti sudah selesai berkeliling2 di bawah, harga per kepala kelapanya 10rb, untuk bakso nya belum tau karena kemarin belum sempat mencoba.Tempat ini sangat bagus sekali untuk sekedar melepaskan penat sambil menghirup udara segar kampung yang khas, sambil berjalan2 memanjakan mata dengan pemandangan yang serba hijau dan memikat mata
Sebelum saya mengunjungi Kampung Naga di Tasikmalaya saya browsing terlebih dahulu dan berangan-angan pengen mengunjungi kampung tersebut suatu hari nanti. Dan ternyata pas saya diajak sama teman saya untuk explore Tasikmalaya dan sekitarnya secara tidak sengaja teman saya mengajak ke kampung Naga seperti angan-angan saya dan sayapun tidak mengetahuinya.Begitu sampai di parkiran saya melihat sekeliling...lha kenapa mengunjungi suatu kampung atau desa jauh-jauh ke Jawa Barat pikir saya. Saya pun mengikuti jalan turun ke bawah untuk mengetahui ada apa di kampung ini?Sayapun sangat terkejut ternyata kampung Naga ini yang saya baca dan saya ingin kunjungi sudah ada di depan mata dan kakipun sudah menjejakkan di tanah Kampung Naga ini.Emejing bangeeettt dan seneng sekali bisa berkeliling dan berkenalan dengan penduduk asli Kampung Naga. Adat istiadat yang masih alami dan terjaga keasliannya.Menurut kompas.com Dahulu sempat terdengar kabar kalau Kampung Naga ditutup untuk orang luar karena ada mereka tidak mau daerahnya dijadikan objek wisata. setelah banyak mengobrol dengan sesepuh Kampung mereka tidak mau menjadikan Kampung Naga ini menjadi Desa Wisata, karena alasannya tidak mau ditonton oleh orang ataupun turis yang datang.Kampung Naga ini terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Yang unik letak kampung ini yang berada di lembah. Tidak hanya itu Kampung Naga ini ternyata masih mempertahankan kearifan lokal dan budaya yang mereka jaga sejak dahulu.Untuk mencapai Kampung Naga ini dari Garut memakan waktu sekitar 1 jam. Letak kampung di sebelah kiri jalan. Uniknya adalah tata letak rumah dan arsitektur yang khas, sesaat sebelum masuk kampung kita harus melapor terlebih dahulu dan di sini tidak ada plang Desa Wisata.Sudah lama saya ingin mengunjungi Kampung Naga, karena ternyata Kampung Naga ini bukanlah desa wisata. Persawahan Kampung Naga yang berlokasi di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.Dahulu sempat terdengar kabar kalau Kampung Naga ditutup untuk orang luar karena ada mereka tidak mau daerahnya dijadikan objek wisata. setelah banyak mengobrol dengan sesepuh Kampung mereka tidak mau menjadikan Kampung Naga ini menjadi Desa Wisata, karena alasannya tidak mau ditonton oleh orang ataupun turis yang datang.Kampung Naga merupakan sebuah kampung adat yang masih lestari, di sini masyarakatnya masih memegang adat tradisi nenek moyang mereka. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut.Namun, setahu saya sampai sekarang, saya belum dapat penjelasan kapan dan siapa pendiri serta apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya yang masih kuat ini.Warga kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah Pareum Obor. Pareum jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, yaitu mati, gelap. Dan obor itu sendiri berarti penerangan, cahaya, lampu. Jika diterjemahkan secara singkat yaitu, matinya penerangan. Hal ini berkaitan dengan sejarah Kampung Naga itu sendiri. Mereka tidak mengetahui asal-usul kampungnya.Salam asiiik travellingπ
Sebuah desa yang masih lestari di mana para penduduknya masih memegang teguh adat.Dikelilingi oleh pemandangan indah dan udara segar membuat saya semakin mencintai alam Indonesia.Sebelum pulang tak lupa saya memesan kelapa muda lokal sembari melepas lelah sehabis menaiki tangga.Tasikmalaya, 29 Maret 2021.
Kampung adat yang masih mempertahankan tradisi lama, meskipun modernisasi sudah berjalan di luar lingkungan kampung naga. Kita bisa mempelajari adat minimal kita tahu adat kebiasaan suku sunda bahwa jaman dulu itu tata titi dalam kehidupan masih di gunakan/masih dipakai. Yup kita bisa tercerahkan dengan menengok masa yang sudah lama dengan keasrian lingkungam yang masih terjaga dan juga keramah tamahan warganya. Salam sehat buat semuanya.
Bukan kunjungan baru (saya berkunjung ke Kampung Naga pada 2017 lalu bersama sekolah), akan tetapi saya belum pernah mengulasnya sehingga akan saya ulas hari ini. Kampung Naga mengingatkan saya akan adanya kedamaian, ketenangan, dan keasrian yang dapat dirasakan dari hangatnya penduduk desa, kebersihan lingkungan, serta kearifan lokal yang dijaga turun temurun. Sebagai pengunjung saya sangat mengagumi hal2 ini, belum lagi melihat berbagai akulturasi kebudayaan yg bisa diamati disana.Sebagai pengunjung saya sangat menikmati waktu saya disini. Kampung Naga sendiri tidak dialiri listrik dan sinyal seluler tidak begitu bagus, sehingga selama disini kita bisa dibilang hidup dekat dengan alam. Untuk mencapai kawasan Kampung Naga, dari parkiran bus kita harus menuruni ratusan anak tangga (waktu pulang cukup lelah karena harus menaiki anak tanga itu). But it was really memorable bagi saya. Banyak pengalaman berarti didapatkan selama saya berkunjung kesini, semoga ke depannya bisa mampir kesini lagi.
Suasananya sejuk. Benar-benar asri dan asli. Tanpa ada hiruk pikuk mesin dan polusi. Tempat yang tepat untuk jeda dari kebisingan kota
Salah satu kampung adat yang masih bertahan hingga sekarang. Terletak di jalan raya penghubung garut & tasikmalaya. Dari jalan raya perlu menuruni anak tangga untuk sampai ke kampung. Terdapat sanggar / mushola yang bersih & adem. Terdapat toilet (berbayar) di dekat tempat parkir serta berbagai toko souvenirs milik warga sekitar.
,tempat yang nyaman buat menghilangkan beban pikirann.. masih bener sunyi dan indah
Tempat parkir mobil luas dan dekat sekali dgn jln raya. Menuju ke kampung Naga harus turun terus karena letaknya di lembah, anak tangga sudah bagus.Untuk yang sakit kaki sepertinya tidak akan bisa ke Kampung Naga. Penduduknya ramah2.
Untuk aku yang orang sunda tapi tinggal di kota, melihat kehidupan di desa dengan budaya sunda yang kental tentu cukup mengesankan. Walaupun ngga sempat explore lebih jauh (karena keburu capek) tapi kampung naga punya view yang oke bangett. Warga desanya pun ramah sama pengunjung. Yang mau ke sini siapin tenaga buat pulang ya! πͺ
Akhirnya kesampaian juga ke Kampung Naga ini. Agak2 mirip dengan Perkampungan Baduy di Lebak-Banten. Sama-sama gak pakai listrik, rumah dari kayu. Tapi di sini lebih longgar karna bisa peralatan makan dari plastik, kaca dll. Rumah2nya juga ada perabotan. Rumah2nya rapih dan bersih. Parkir Rp. 10.000 kalau ke sini sebaiknya pakai guide biar tahu cerita sejarah dan filosofi nya (ada area yang boleh dan gak boleh difoto)
Sering kami melewati jalur Garut - Tasikmalaya dan selalu melewati daerah ini, beberpa kali berhenti namun hanya istirahat di tempat parkir masuk kampung naga, belum pernah menginjak ke dalam kampungnya.Kampung Naga merpakan kampung tua yang sangat menjaga adat istiadat dari leluhur suku Sunda, sangat bersahabat dengan alam, maka sangatlahbtepat bila masyarakat kamoung naga menyatu dengan alam.Menuju kampung naga daei pibtu gerbang, pengunjung akan menapaki tangga turun yang telah tersusun rapi dengan suasana yang sejuk dan pemandangan indah. Ada sekitar 444 anak tangga yang harus kita lalui sehingga sampai di jalan landai dipinggir sunga Ciwulan. Pengunjung akan disambut dengan pemandangan alam yang indah, terasering sawah yang hijau, gemericik air sungai disebelah kanan dan bangunan rumah yang beratapkan ijuk tersusun rapi dan indah.Terdapat banyak kolam ikan juga bangunan jamban kecil yang rapi.Suasana damai memasuki kampung naga, gemericik air juga kicauan burung juga semilir angin lembah membuat pengunjung lebih nyaman dan damai.Memasuki komplek kampung naga terdapat tanah lapang yang luas, tempat bermain anak2. bagunan utama dan rumah2 penduduk menggunakan bahan kayu, bambu, batu dan ijuk. Bahan yang sangat bersahabat dengan alam.Bangunan rumah tertata rapi, dengan model rumah panggung dan hanya ada satu warna putih untuk dinding rumah.Ketika mencoba berinteraksi dengan penduduk setempat, terasa sekali keramahan dan kesederhanaan mereka dalam menyambut pengunjung.Pemandangan alam yang indah, hamparan sawah hijau, hutan yang subur juga gemericik aliran sunga dan nyayian kicau burung, rumah adat yang indah serta keramahan penduduk di kampung naga, nggak terasa waktu berlalu dengan cepat.Sangat saya rekomendasikan untuk bisa berkunjung ke kampung naga yang sangat indah dan menyau dengan alam.
Serius ini tempat enak adem tenang, nurunin anak tangga -/+ 400 buah..view nya bagus... Jadi berkhayal bagaimana suasana 100 tahun lalu..
Tempat wisata murah meriah, hanya membayar parkir (untuk mobil biayanya 10.000)Jalan menuju kampung naga cukup jauh dan aksesnya hanya melalui tangga. Mungkin kurang lebih ada 500 anak tangga, tapi diperjalanan menuju kampung naga ada yg menjual air kelapa, teh manis hangat dan aksesoris. Jadi bisa istirahat ketika menuju ke kampung naga
View nya keren abis, adatnya bagus dan ramah orangnya
Sangat nyaman,penduduknya ramahadem udaranya indah di lihat dari atas pemandangan nya cuma harus kuat kaki naik turun tangganya panjang
Suasana pedesaan masa lalu tanpa aliran listrik dan polesan semen.Semua terbuat dari kayu dengan penerangan lampu minyak tanah
Pemandangan indah Bagus_penduduk nya ramah
Ditemani guide, kami rombongan ber 7 orang memasuki kawasan Kampung Naga.Kanan kiri menuju kampung dari pintu gerbang, kita akan disambut oleh penjual makanan, minuman, Dan souvenir.Tangga menuju bawah, setelah itu terhampar sawah hijau menuju kampung.Pemandangan Yang cantik, dari kejauhan Kampung Naga sudah terlihat.Sesampainya disini, kami disuguhi makan siang dengan menu sunda di Salah satu rumah, ah enak sekali.Setelah itu baru kami berkeliling, sambil dijelaskan mengenai Kampung Naga.Di Kampung Naga ini tidak ada listrik, kamar mandi di luar wilayah pemukiman, Dan rumahnya tidak bertambah. Kenapa? Nah mari kesini, biar tau jawabannya.Jangan lupa beli souvenir hasil kerajinan warga sini.
Wisata sejarah Suku Naga. Tempatnya asri sejuk adem dan hijau. Jauh dari hingar bingar. Gemiricik airnya menyenangkan. Warganya ramah-ramah dan baik hatinya. Kebetulan kesana ada acara adat. Beruntungnya. TERIMA KASIH π
Kampung tradisional, kamu bisa belajar hidup sederhana, malam pake lampu petromak (tidak ada listrik), bermain di sawah, berenang di sungai, bermain mainan tradisional, dll.Perfect place untuk kabur sementara dari hiruk pikuk kota.Sayang sangat jauh dari Jakarta
Sangat suka dan senang sekali bisa berkunjung ke kampung naga...terimakasih..π
Kampung adat yg sangat unik dan menarik karena mereka dapat bertahan hidup tanpa listrik,dimana zaman sekarang orang2 tak bisa hidup tanpa listrik,namun mereka mampu melakukannya,dan akses ke kampung naga nya pun cukup menantang karena kita harus melewati sekitar 400 anak tangga dimana kondisinya cukup curam,dan saat kembali ke parkiran,saya dan teman2 saya benar2 kelelahan menaiki 400 anak tangga untuk kembali ke parkiran dan saya salut karena tour guide kami mampu melewatinya tanpa kelelahan bahkan tidak terlihat sedikitpun dia berkeringatπ
Pertama kali nginep disini, enak bangetπ₯ΊDalam rangka niis nenangin hati dan pikiran heheGelap nya itu malah nenangin asliBangun pagi dikasih pemandangan alam air yang dingin plus warga nya yang lagi beraktifitas , priceless! Nikmat sekaliSepanjang malam cuma ditemenin lampu damar sama suara kodok dan jangkrik.Tentram :)
Tempat yang asri dan ramah penduduknya. kau pun bisa memulai obrolan hangat dengan orang yang ada di sana. tapi untuk lebih mudahnya ajaklah orang yang bisa atau mengerti bahasa sunda, karena walaupun ada beberapa dari mereka yang paham bahasa indonesia tapi mereka akan tetap menjawab dengan bahasa sunda.berbeda dengan kampung pulo di garut yang sangat membatasi jumlah penduduknya, di sini justru dikeluhkan dengan makin berkurangnya penduduk asli. mereka keturunan kampung naga yang sudah mengenyam pendidikan di luar kampung memilih untuk mencari nafkah dan tinggal di luar juga.walaupun kampung ini tetap mempertahankan bentuk asli rumah-rumah mereka yang beratapkan semacam rumbia, tapi bagian dalam rumah mulai terkena dampak teknologi dengan adanya televisi. hal ini bisa dilihat dari antene-antene yang menjulur pada atap beberapa rumah.
Asri suasananya, serasa kembali ke tempo dulu, ramah2 orangnya... wajib dikunjungi klo lg maen2 ke jabar bagian selatan
Minggu, β22 βJanuari β2017
Kampung yang warganya masih sangat tradisional, terbukti dengan bentuk bangunan dari bahan bahan alami, tanpa adanya listrik masuk walau wilayahnya sudah terjangkau dengan kabel listrik, karena warga sepakat untuk tidak menggunakan listrik dan menggunakan petromak menjadi penerang andalan.juga budaya lokal seperti khitanan masal dan lain lain. bentuk rumahnya sederhana, panggung, terdapat tungku dari kayu bakar di bagian depannya. sangat menarik dan cocok bila kita bisa bermalam sambil bercengkrama dengan warga lokal.
Menjaga Kelestarian Alam, Budaya dan Adat Kewajban Umat Yang Taat Kepada Penciptanya.
Berkunjung ke kampung naga.. kampung tanpa listrik. Yang di huni sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya..
Kampung Naga merupakan salah satu tempat wisata yg banyak dikunjungi Baik wisatawan local maupun manca negara, Terletak di daerah singaparna tasik Malaya... Tempat yg sangat unit dengan penduduk yg masih mempertahankan Norma Norma budaya Dan Adat istiadat yg Sdh dilestarikan secara turun temurun...Cara hidup masih mempertahankan tradisi Lama Baik Cara Bercocok tanam serta beternak.. Rumah rumah yg masih Alami, tdk tergores dengan modernisasi, konon tdk ada lampu Listrik, maupun peralatan modern.. Mereka hanya hidup Dgn memamfaatkan Alam yg Ada... Ini yg menarik wisatawan. Untuk ke kampung Naga butuh Perjuangan, krn terletak dilembah, dengan hrs menuruni 400 anak tangga... Semangat kawan...
Belajar kearifan lokal disini tempatnya, setiap rumah punya 1 sumber protein terbarukan berupa kolam ikan, cara menangkap ikannya juga unik, disini belajar bersahabat dengan alam, untuk mencapai lokasi butuh menuruni anak tangga yang cukup banyak begitu juga sebaliknya, jika ingin membeli kerajinan dari bambu dan aneka olahan dari pohon aren seperti gula jawa, bisa datag kesini, lebih lengkap tentang tempat ini intip di youtube channel Alfalegro Jalan jalan
Kampung Naga. Kampung adat sunda yang masih melestarikan beberapa adat istiadat sunda walaupun sudah agak lebih berbaur tidak seperti di badui. Pemandangannya bagus karena letak kampung yang berada di lembah dan dikelilingi bukit. Sawah serta sungai masih tampak alami dengan rumah2 penduduk yang masih terbuat dari kayu dan bambu. Owh iya disini tidak ada listrik, jadi cukup gelap di waktu malam, penggunaan drone juga tidak dibolehkan karena toilet di kampung ini yang cukup terbuka. Cukup nyaman berkunjung ke sini untuk melihat masa lalu adat istiadat di sunda.
Wisata budaya yg cukup menyenangkan. Belajar dari masyarakat Kampung Naga tentang kesederhanaan, kebersahajaan, hidup harmoni dengan alam, hidup tanpa listrik dan alat elektronik.
Harus wajib banget sebagai warga Jawa Barat main kesini. Karena kalian bakal tau masyarakat kehidupan masyarakat Sunda jaman dahulu. Tidak ada listrik, ataupun kehidupan modern disana.Tempat nya sanagat nyaman, asri dan bebas polusi.
Sangat indah
Masih sangat alami.. natural.. bersih udaranya.. cukup bersih kampungnya.. menjaga ajaran leluhur.. termasuk arah rumah menghadap..
Kampung adat Naga yg berada di Tasikmalaya ini sangat kaya akan pemandangan yang asri. Pengunjung disuguhi sawah-sawah dan pepohonan yang rindang. Air sungai yang asri dan mengalir jernih.Pada saat saya berkunjung, tour guide sedang tidak ada jadi saya hanya berkelana sendiri.Warga-warga yang ramah dan sedikit agak tertutup tidak mengurangi saya untuk menikmati pemandangan di sini.
Tempat wisata yang eco friendly dapat menemui hal hal yang tidak dapat ditemui dikota kota besar seperti udara yang bersih dan sejuk, bunyi jangkrik dimalam hari dan suara burung berkicau sepanjang hari yang membuat hati tenteram mendengarkannya. Sebuah kidung alam yang indah.
Kampung naga(wir), terdapan 444 anak tangga untuk menuju kesana, ada 110 kepala keluarga dan 113 bangunan yg semuanya tradisional
Situs wisata tua berupa perkampungan kuno, cukup terjal ketika pulang, mendaki lebih dari 400 anak tangga, tidak disarankan untuk lansia
Kampung halaman ku, pokpnyamh adem indah asri, suasananya nyaman apalagi pas malam gelap banget, tapi tidak bising
Dulu saya suka kesana karna dekat sekali
Destinasi wisata unik, perkampung yg mempertahankan tradisi secara kuat dengan mengedepan keseimbangan alam
Kampung Naga di Tasikmalaya bisa menjadi alternatif tempat liburan untuk melepas penat dari hiruk-pikuk kebisingan kota. Warga Kampung Naga hidup sederhana dan harmonis serta ramah kepada turis domestic maupun asing.Sekitar 300 penduduk tinggal dalam rumah-rumah yang terbuat dari bambu, kayu, daun nipah, dan daun palem. Mereka menolak fasilitas listik serta masih menggunakan tungku alihβalih LPG untuk memasak.Nuansa yang ditawarkan benarβbenar membuat manusia Bersatu dengan alam. Malam yang damai dan tenang bertabur bintang dengan latar belakang music dari gemerisik pepohonan, air mengalir, air, juga serangga.Jika ingin menginap di Kampung Naga, Anda perlu membuat janji dengan pemandu dan meminta izin kepada penduduk lokal. Perhatikan peraturan dan nilai setempat sebab desa ini masih memegang erat tradisi leiuhur.Misalnya upacara Hajat Sasih yang masih kerap dilaksanakan. Beberapa tempat keramat juga tidak dibuka untuk umum dan tidak boleh difoto. Selama bertahunβtahun warga juga mempertahankan jumlah rumah pada angka 111 serta menghadap utara atau selatan.
Tempat yg masih mempertahankan adat.lingkungan masih alami.mantap
Tempat adat yang dimana masyarakatnya masih melestarikan budaya tradisional di tengah era globalisasi, tempatnya sangat mudah di kunjungi.
Kampung Naga adalah kampung yang masyarkatnya mempertahankan budaya lokal Jawa barat, kehidupan sehari-hari mereka memanfaatkan hasil pertanian padi setempat dan dari hasil beternak ikan dan kambing, cara memasak juga masih tradisional menggunakan kayu bakar untuk penerangan tidak ada listrik dan masyarkat nya ramah terhadap para pengunjung. Lokasi kampung Naga kalau dari Tasikmalay sekitar 2 jam menggunakan kendaraan kearah Garut.
Masih alami, tapi hindari datang hari Selasa, Rabu, dan Sabtu, karena ada larangan membicarakan adat tiap hari-hari itu
Kampung yang terjaga adat istiadatnya ini Sangat ramah lingkungan.Keasrian alamnya masi dijaga dr jaman nenek moyangnya sampe sekarang.Rumah adatnya yg sama menjadi ciri khas di kampung naga(cukup bayar parkir kendaraan ajaπ)
Video YOUTUBE : IMA AMALLIAIni bukan pertama kalinya aku ke kampung naga,dulu waktu masih aktif di Paguyuban Mojang Jajaka Sukapura sering banget nih kesini,,sampe hafal asal usulnya hehehehTapi buat kalian yang pengen tau nih gimana asal usul kampung naga ini,mending langsung nonton video di YT aku yuk..ada penjelasan langsung dari kuncennya.Dan yang aku liat sekarang,kampung naga masih sangat terjaga adat dan budayana,keren sih di jaman milenial skg jarang2 kan nemu kampung tradisional kaya gini.
Kampung nagaAlam yang masih asri adat istiadat yang masih di jalan kanPenduduk nya ramah.Dimana masih melihat ibu ibu numbuk padiRumah panggung kamar mandi di luar rumah.
Bagus sekali tempatnya, strategis, msih kuat adat istiadat nya, ada juga tmpat2 tertentu yg tdak boleh d foto, untuk sampai ke kampung adat naga nya agak cape krna hrus melewati tangga yg begitu banyak tp terbayarkan dengan pemandangan yg indah, tdak bayar karcis hnya bayar parkir (bila bawa kendaraan)
Ga sempet liat kebawah sayang kaliiii
Bagi orang sunda yang rindu kampung halamannya atau ingin mengenang masa kecil bisa main ke kampung naga
Kampung tradisional yang khas bernuansa Sunda. Masyarakatnya mempertahankan budaya lokal Jawa Barat, yang tercermin dari kehidupan sehari-hari mereka yaitu dengan cara memanfaatkan hasil pertanian dan beternak ikan, kambing, dan ayam. Mereka masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Daerahnya masih asri dan masyarakatnya sangat ramah. Bentuk rumah-rumah disana juga unik dan khas. Tapi walaupun begitu, teknologi sudah masuk ke kampung ini, degnan adanya listrik dan televise. Ada beberapa daerah terlarang di kampung ini yang tidak boleh dilewati atau pun didokumentasikan. Akses menuju lokasinya mudah kemudian di dalam kampungnya sendiri sudah terdapat lahan parkir yang memadai serta jalannya yang sudah bagus.
Sangat cocok untuk kita menghayati kearifan lokal
Tempatnya masih asri. Takjub sama pemandangannya, pas untuk cuci mata. Warganya ramah. Banyak yg jual souvenir dll, ada tempat makan juga. Untuk ke kampungnya mesti turunin anak tangga yg banyak banget. Lumayan olahraga, walau kaki gempor..
Mau wisata tempat legendaris di Garut? Sini gih, buruannnnn
Tempat nya indah, adem kebersihan nya juga terjaga poko nya mantap buat liburan di Tasikmalaya mah
Tempat bersih π
Penduduknya wellcome bgd, apalagi pas kita bawa bayi.Alangkah bahagianya warga sana memperkenankan u/ nginap ..
Gak just tangganya
Berkunjung ke tempat ini mengingatkan saya kepada leluhur Sunda yang masih menjaga keluhuran adat sunda. Tempat ini sangat sejuk, kearifan lokal yang masih dijaga
Tolong jaga ke aslian nyah mantap
Culture yang melekat dikampung naga masih dijaga dengan baik dan dijadikan kampung adat
Indah dan sangat bersih
TempatY masih asli adat kampung naga dan tanggaY itu lho ... amazing banget
Pemandangannya bagus, warganya ramah, banyak toko pernak-pernik khas Kampung Naga.
Kampung yang masih Terjaga
Tempat yang tepat untuk mengenal budaya tradisional dan adat istiadatnya.Untuk harga tiket masuk biasanya untuk rombongan dikenakan biaya tapi kalau hanya 2 orang tidak dikenakan biaya.Menyenangkan. Tempatnya asri dan sangat teratur. Sangat bersih dan tenang.Hanya saja terakhir saya mengunjungi kampung naga disana sudah tersedia listrik. Penduduknya banyak yang sudah menggunakan gadget terutama untuk kalangan mudanya.Setelah masuk gapura bersiaplah menuruni ratusan anak tangga untuk menuju kampung naga.Terakhir saya kesana dan mengobrol dengan penduduk setempat. Penduduknya ramah hanya saja ia bilang ada hari-hari tertentu untuk para penduduk untuk tidak berkomunikasi dengan orang-orang asing.Kalau kita pergi ke kampung naga di hari libur kita akan dipersilahkan untuk berjalan2 mengelilingi kampung naga melihat2 rumah dan budaya apa saja yg ada disana.
Kampung adat yg masih terjaga tradisinya dan gaya hidup konvensional. Masyarakatnya welcome dengan para pengunjung
Dengan tradisi yang tetap dipertahankan di zaman serba digital berasa di kampung halaman ketika masih kecil dulu tinggal di sebuah pedesaan yang asri. Salut.
Tempat wisata sekaligus belajar yang eksotis.
Kampung Naga tetap lestari dengan rumah adat yang tidak bertambah hingga sekarang.
Masih asri..bagus untuk Wisata keluarga.. Orangnya ramah ramah
Tempat wisata budaya sunda
Mantap asri n indah
Kampung Naga, sebuah tempat yg masih melestarikan budaya ππ
Kampung budaya yang harus dikunjungi
Mantap. sederhana orang2nya. jadi alami banget. betah deh
Mirip suku baduy di Banten, gak ada listrik. Masuk kesini bisa dengan panduan guide atau sendiri juga bisa, pas masuk kesini sih kaya masuk ke dalam sinetronnya Si Doel hehe saking heningnya. Terdapat aliran sungai, sawah dab kolam ikan. Oh iya jangan lupa mampir minum es kelapa muda setelah keliling di area perkampungan, seger! Hehe
Disaat orang lain membawa seorang pacar, di saat itulah saya membawa rombongan 1 kelas
Seruuuuu tangganya ada 444 trap
ππππ Tempat wisata yang bagus..
Kampung wisata yang layak dikunjungi, mengenalkan suasana pemukiman yang asri bagi keluarga.
Lumayan menarik
Kampung yang begitu mistis yang besebelahan dengan gunung kramat...adat yang sangat kental ala sunda..