Nyekar kakek buyut

Makam dr. Cipto Mangunkusumo AmbarawaJasmerah Jangan Sekali kali Meninggalkan Sejarah begitu yang pernah disampaikan Bapak pendiri bangsa ini Bung Karno, yang merupakan bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.Dr Tjipto Mangoenkoesoemo (ejaan lama) bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara beliau bertiga inilah yang misuwur dikenal sebagai Tiga Serangkai yang merupakan tokoh pergerakan nasional dan pendiri Indische Partij, yang merupakan partai politik pertama di era Hindia Belanda.Makam beliau ada di Ambarawa di daerah Kupang dekat dengan Pasar Projo Ambarawa tempatnya agak masuk lewat gang kecil kurang lebih sekitar 80 meteran dari jalan utama Bawen - Ambarawa

Makam pahlawan Nasional dr. tjipto mngunkusumo Ambarawa

Makam Pahlawan Nasional, Putra asli Ambarawa. Pergerakan, pencetus dan perumus kemerdekaan Indonesia.

Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai Tiga Serangkai yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda.Ia wafat pada tahun 1943 dan dimakamkan di Ambarawa Kab. Semarang. Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikan beliau di pecahan uang logam rupiah baru, pecahan Rp. 200,-

Makam Pahlawan Nasional Dr. Cipto Mangun Kusuma.dr. Tjipto Mangoenkoesoemo (EYD: Cipto Mangunkusumo) (Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, 1886 – Jakarta, 8 Maret 1943) adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai Tiga Serangkai yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahanHindia Belanda. Ia adalah tokoh dalamIndische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda. Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda akibat tulisan dan aktivitas politiknya, dan baru kembali 1917.Dokter Cipto menikah dengan seorang Indopengusaha batik, sesama anggota organisasiInsulinde, bernama Marie Vogel pada tahun 1920.Berbeda dengan kedua rekannya dalam Tiga Serangkai yang kemudian mengambil jalur pendidikan, Cipto tetap berjalan di jalur politik dengan menjadi anggota Volksraad. Karena sikap radikalnya, pada tahun 1927 ia dibuang oleh pemerintah penjajahan ke Banda.Ia wafat pada tahun 1943 dan dimakamkan diTMP Ambarawa.

- Makamnnya Dr. Cipto Mangunkusumo- Parkir mobil agak susah karena agak menanjak- parkir motor luas- ada mesjid di dekat makam