Situs petirtaan kuno pada masa Raja Airlangga, dengan debit air yang tak pernah berkurang meskipun pada musim kemarau. Terdapat dua buah arca yakni, Dewi Sri dan Dewi Prawati sebagai lambang kesuburan dan kemakmuran. Terletak di sebelah Utara lereng gunung Penanggungan, situs ini mudah dijangkau. Apalagi jalan menuju ke situs telah diperlebar meski ada beberapa bagian jalan yang masih berlubang.Banyak masyarakat yang percaya bahwa sumber mata airnya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Disamping itu masyarakat sekitar menggunakan sumber mata air petirtaan ini untuk kebutuhan sehari-hari. Bagi pengunjung telah disediakan toilet juga musholla. Sedangkan warung kopi dan makanan kecil juga tersedia.
Bagus, jangannbawa mobil besar, karna sebagian jalan pres satu mobil
Medan agk menanjak sedikit, dan masih tutup karena PPKM, jadinya hanya melihat dari atas saja tnp bisa cuci muka dgn air jernih nya
Salah satu destinasi wisata yang tidak jauh dari Surabaya dan unik yaitu candi Belahan atau Tetek. Dari bunderan Gempol belok kanan ikuti petunjuk atau google map sampai juga. Saking penasaran dari namanya akhirnya saya berkunjung juga ke sana, dan menuju ke Candi Belahan pemandangannya bagus, sempat berfoto juga di jalanan menuju ke obyek wisata. Begitu sampai rasa penasaran terjawab sudah, melihat tetek yang dialiri air atau sumber air dari arca perempuan. Maka dari itu dinamakan Candi Belahan atau candi Tetek. Raja Airlangga membangun Candi Belahan tahun 1009 Masehi atau pada masa Kerajaan Kahuripan. Letak candi ini berdekatan dengan Petirtaan Jolotundo milik sang ayah, Raja Bali bernama Udhayana. Selain sebagai tempat pertapaan, petirtaan ini juga difungsikan sebagai pemandian bagi selir-selir Raja Airlangga. Konon katanya kalau lagi haid tidak boleh masuk ke sumber air ini untuk berendam atau mandi. Didekat situ saya tidak menemukan orang berjualan. Jalan menuju kesana juga turun naik sempit pula. Trek menanjak, kalau untuk 2 mobil berpapasan bisa ga ya? Mengingat jalannya sempit tapi uda mulus dan beraspal. Parkiran kalau untuk mobil juga susah. Toilet juga cukup bersih. Hawa di sekitar candi Tetek sangat sejuk. Pemandangannyapun bagus banget, gunung Penanggungan dan sawah yang menghijau. Lumayanlah unruk travelling menyegarkan otak dan pikiran di sini. Bisa berendam air dingin dan murah meriah.Happy travelling gaes...
Waktu sy ke sini tidak banyak orang yg berkunjung. Mungkin karena hujan atau karena masih pandemi. Memasuki tempat ini terasa sekali kl bangunan ini peninggalan majapahit. Apalagi letaknya yg cukup terpencil.Terdapat tempat pemandian hanya untuk mereka yg melakukan ritual. Sy tidak menyarankan ke sini jika hendak wisata sambil membawa anak-anak.
Bagus,tempatnya bersih,pinggir jalan,dan ada warung kopi+wifi. Ada 3 jalur..jalur kunjorowesi,gempol dan bareng. Klo kunjorowesi dalane cocok buat motor2 trail,klo yg matic atau bebek dkk lewat gempol.. klo bareng blm pernah nyoba
Airnya adem... Lokasinya istimewa.. saya ke sini saat latsar di pusdik brimob watukosek. Saya tempuh jalan kaki selama satu jam. Tempatnya cukup ok untuk mengenal situs sejarah. Tanpa tiket masuk. Di ajak ke sini oleh komandan Prayit terkeren... Trima kasih komandan Prayit.... Kami senang latsar kami menyenangkan. Latsar CPNS golongan III angkatan 90,91,92,93 Jawa Timur 2019 asyik......
Duduk-duduk dan minum minuman/ ngopi sambil memandang Pemandangan alam pegunungan yang indah dan segar
Candi Belahan ini dikenal juga dengan candi sumber tetek. Lokasi berada di kaki gunung Kawi, membuat suasana disekitar candi sejuk.Candi ini merupakan sumber air, dan kita bisa mengagumi kepandaian pembuat candi Belahan ini.Pada zaman tersebut sudah bisa membuat sumber air yang mengalir dan keluar dari dua buah dada patung dan masih bisa dimanfaatkan sampai sekarang, walau yang keluar airnya hanya satu patung.Di lokadi candi ini juga kadang masih dipakai persembayangan atau beribadah umat Hindu.Air yang keluar sangat jernih dan dingin turun di kolam di depan dua patung itu.
Akses jalan raya yang kecil dan berliku-liku, membutuhkan ketrampilan berkendara yang cukup handal. Fasilitas umum dapat lebih ditingkatkan, jumlah kamar mandi, informasi mengenai sejarah, peta, pemandu wisata, dll.
Mengenal sejarah
Situs pemandian bersejarah. Lokasinya sejuk, asri. Akses jalan sulit untuk kendaraan roda 4 jika berpapasan, sy sarankan spdaan saja. Tidak jauh dari jlan raya gempol-pandaan. Air sumbernya sejuk, bisa langsung diminum. banyak dikonsumsi warga sekitar untuk pengobatan juga. Sy sarankan bawa jirigen air buat oleh-oleh dibawa pulang. 😁😁😁. Area mandi terbatas. Sudah disediakan tmpat wc/km umum.
Di tempat ini banyak yang mengambil air dam juga bisa mandi
Candi peninggalan Mojopahit, saat pemerintahan Kahuripan
Tempat yang tenang untuk mencari ketenangan...
Jalanannya masih kurang mendukung, agak sulit ubtuk mandi langsung di sumbernya, karena terbuka
Sangat mengandung nilai sejarah,betapa hebatnya nenek moyang kita menguasai teknologi peradapan dunia di masa lalu,dan menunjukkan jati dirinya bahwa bangsa indonesia lebih menguasai peradapan sebagai bangsa yang mengawali teknologi perairan.jangan punahkan lestarikan tunjukkan dan ceritakan pada anak cucu kita, bahwa bangsa indonesia bangsa yang lebih maju di masa silam dan menjadikan bangsa yang kaya akan sejarah.
Sipp..situsnya masih bagus..
Salah satu situs petirtaan peninggalan prabu Airlangga, yg dibangun untuk para permaisurinya. Air yg kluar dr patung ini segar, bisa sekedar mencuci muka atau sekedar berendam sesaat. Lokasi yg mudah diaksed dengan roda dua, berada sekitar 4 km dr bundaran apollo, Gempol Pasuruan..Wisata sejarah disini tidak berbanding dengan fasilitas penunjang seperti toilet atau kamar ganti. Serta kurangnya edukasi tidak diperbolehkan menggunakan sabun/shampo saat membasuh dengan air ..#jagakebersihan selalu
Candi Belahan merupakan salah satu situs yang jadi kebanggaan Kab. Pasuruan harus dilestarikan dan dirawat...
Sumber airnya jernih dan pastinya seger baget
Monumen sejarah dari era Airlangga sebagai peringatan atas pembagian (belah) kerajaan Kahuripan menjadi dua: Janggala dan Kadhiri.
Pertama kali ke tempat ini memberikan kesan bahwa begitu luhurnya peninggalan peradaban terdahulu.Wajib memakai pakaian adat dan membawa sesajen untuk sowan ke tempat ini. Menjaga lingkungan dengan turut menjaga kebersihan
Suasana masih asri,sejuk,nyaman,terawat.
Peninggalan dari masa lalu yg harus di lestarikan... dan merupakan warisan yang sungguh berharga... menapak tilas sejarah kerajaan majapahit.. tak lengkap kalau tak ketempat ini.. karna ini merupakan salah satu situs penting dari beberapa situs petirtaan peninggalan kerajaan majapahit..Jangan lupakan sejarah.. tanpa sejarah kita tak kan punya cukup kepercayaan diri dan kebanggaan untuk menatap masa depan... bangsa yg besar adalah bangsa yg menjunjung tinggi.. budaya leluhurnya.. dan selalu melestarikan nilai2 kebudayaan nya.
Airnya jernih dn segar.. cocok buat santai2.. suanasa jg tenang.. utk tujuan gowes.. tanjakan cocok buat pemula 👍🏻
Sudah dikunjungi,Manteb
Tempatnya masih alami udaranya bersih, tapi masih perlu pengembangan, misal ada wanaha bermain dll.
Situs peninggalan sejarah Majapahit, obyek wisata & belajar sejarah kita.Lokasi cukup lumayan sulit dijangkau, tp bisa menggunakan R4.Ada beberapa warung kecil untuk istirahat sambil melihat situs dari tempat yang lebih tinggi.Dengan suasana yang masih rimbun dan sejuk, cukup untuk merasakan kesantaian disini
Situs peninggalan berupa candi peninggalan prabu Airlangga
Tempat wisata sejarah peninggalan jaman dahulu...Murah meriah,tk perlu ongkos banyak,bisa bahagia kan anak....Udara sejuk
Bersih tempatnya. Seger banget airnya.
A great place to visit, sebuah tempat yang bagus untuk dikunjungi. Walau kecil tapi candi ini salah satu mahakarya masa lalu yang menakjubkan. Track dan medan perjalanan agak sedikit menantang bagi kendaraan terutama mobil, namun semua terbayar begitu sampai lokasi candi
Suasana sejuk dan rindang. Banyak pohon hijau disekitar . Parkiran cukup mewadai.
Lebih baik jangan bawa mobil besar dan matic..terjal banget!!! Madunya manjur bangetttt
Konon air langga singga di sini untuk mandi ditengah perjalanan. Pemandangan hijau n udara masih sejuk.
Airnya sangat bersih dan menyegarkan.
Jalan menuju kesini lumayan ekstrim sih kalau pakai mobil , mending ke sini pakai spd motor , ada warung² disekitar , ada toilet umum + kamar ganti jg , kecil candinya , tp suasananya tenang bgt
Jalannya extreme
Really nice place 🥰tempat paling terkenang dalam sejarah kuliah 🙏😊jalan untuk menuju candi sumber tetek ini memang lumayan ekstrim, naik turun gitu. harus menggunakan motor yg dalam kondisi bener2 fit.warung2 nya juga sudah tertata rapi, harga2 cukup murah untuk di kawasan wisata alam religi.
Tempat nyaman
Bukti peninggalan Airlangga. Sangat bagus relifnya meski sudah agak pudar d makan usia
Akses jalanan lumayan baik.. cuma kurang banyak papan penunjuk jalan setelah meninggalkan jalan raya propinsi menuju ke candi.Candi terawat dengan baik dan bersih.Sarana penunjang seperti toilet dan kamar mandi umum kurang terawat.Air sumber bersih & segar.. boleh mandi tetapi tidak boleh memakai sabun dan shampoo agar tetap terjaga kelestariannya.Selamat menjaga warisan ini untuk generasi2 berikutnya.Indahnya Negeriku Indonesia👍💕
Warisan Mahakarya Hyang Leluhur Indonesia, beliau mnatah ukiran Maha Karya buat putro wayah. Agar dijaga & dilestarikanSalam Indonesia
Udara segar, pemandangan bagus, untuk olahraga bersepeda..
Terima Kasih. Sangat Bermanfaat
Petirtaan Belahan, lebih dikenal dengan Candi Belahan adalah sebuah pemandian bersejarah dari abad ke 11, pada masa kerajaan Airlangga. Petirtaan Belahan terletak di sisi timur gunung Penanggungan, tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol. Pemandian ini berbentuk kolam persegi empat yang mendapat pasokan air dari sebuah sungai kecil. Dinding sebelah barat belakang mengepras lereng gunung penanggungan dengan bentuk relung-relung yang dahulunya berisi arca perwujudan Airlangga sebagai dewa Wishnu. Dengan ukuran panjang 6,14 m dan lebar 6,14 m.Menurut sejarah, selain sebagai tempat pertapaan Prabu Airlangga, petirtaan ini juga di fungsikan sebagai pemandian selir-selir Prabu Airlangga. Oleh karena itu, sebagai bentuk pengabdian dibangunlah 2 patung permaisuri Prabu Airlangga, yaitu Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Pada dua patung tersebut, mengalir aliran air dari bentuk payudara patung, dan karenanya petirtaan ini terkadang di sebut sebagai Sumber Tetek (Tetek : Payudara, Jawa)Pada tahun 991 M, Raja Bali yaitu Udayana membuat sebuah candi di sebelah barat Gunung Pananggungan, Pasuruan, Jawa Timur. Nama candi itu adalah Petirtaan Jolotundo, dibangun untuk memperingati hari kelahiran anaknya yakni Airlangga. Pada tahun 1009 M, Airlangga yang sudah dewasa membangun candi yang berdekatan dengan Petirtaan Jolotundo tersebut. Warga setempat menyebutnya Candi Belahan, atau Candi Sumber Tetek. Arca keduanya melambangkan kesuburan. Konon, kolam ini adalah tempat mandi para istri dan selir Prabu Airlangga. Bagian puting arca Dewi Laksmi sempat diperbaiki, karena awalnya air yang keluar hanya jatuh di kakinya. Dikhawatirkan hal ini bisa merusak kaki patung, maka pengelola candi berinisiatif untuk memasang pipa di bagian dada tersebut agar airnya langsung meluncur ke kolam.
Tempat bersejarah yg sedikit kurang terawat.Terlebih LG karena akses menuju jalan yg agak jauh, dan rusak ..
Meskipun lokasinya jauh dari jalan raya & naik di pegunungan namun akses jalan sudah bagus. Masyarakatnya jg ramah2 ketika kita tanya2 arah. Hati2 jika membawa mobil karena jalan menanjak, berliku & banyak jurang.
Tepat wisata peninggalan air Langga yg sangat indah mudah di jangkau.
Sayang sekali dgan sikap petugasnya yg kurang ramah, ada org cuman cuci muka dianggap mau mandi, dgan nada yg kurang enak. Mmng kita sudah baca larangan tdk boleh mandi, seperti kita org bodoh tidak bisa baca peraturan dg mengingatkan ada tulisannya berkali2 sperti mempermalukan pengunjung. Mohon ditinjau ulang peyugas sperti itu
Untuk situs2 bersejarah mohon pemerintah setempat perhatikan akses jalan dan perencanaan pengembangan agar bisa menambah pendapatan warga setempat
Candi belahan . Warga sekitar menyebut nya sumber tetek . Karena air mengalir melalui tetek( payudara) candi atau situs ini terletak di bagian timur kaki gunung penanggungan. Air nya segar .n dapat langsung diminum . . Dulu ada patung garuna wisnu tp skarg telah dipindah di museum trowulan . . Selamat menikmati kesegaran air yg bersumber dari mata air . Perut bumi . ...
Sangat sakral buat ritual...
Tempat bersejarah dan sakral peninggalan Prabu Airlangga
Fasilitas kaya kamarmandi ada tapi parkir mobil belum ada. Ada warung. Candinya banyak yg mandii
Candi belahan merupakan candi peninggalan kerajaan air langga.. Yang berada di kawasan kaki gunung pawitra tepatnya di kecamatan gempol.. Tempat disini asri cocok buat ngopi2 buat perjalanan fun bike dan liburan tipis2 pastinya
Tempat asri cocok buat santuy n berendam...
Tempat yg sejuk tenang masih asri
Suka banget saya kesini!! Sejuk banget ditambah airnya seger
Mantap sampek remek
View menuju lokasi sangat Indah dg persawahan Dan perkampungan Di lereng Gunung Penanggungan
Masuk ke Candi Belahan tidak dipungut biaya alias gratis. Terdapat sumber mata air dan kolam yang di dalamnya terdapat ikan. Diperbolehkan untuk mandi atau sekadar membasahi diri tetapi tidak diperbolehkan menggunakan sabun/ shampoo/ sejenisnya. Sumber mata air dapat diminum langsung. Di sekitar candi terdapat mushola, warung-warung kecil yang menjual makanan ringan, makanan berat, dan minuman.Untuk menuju candi belahan, dapat menggunakan mobil atau motor. Jalanan naik turun. Beberapa titik memiliki tikungan yang tajam dan sudut kemiringan sekitar 45 derajat. Disarankan untuk berhati-hati saat berkendara karena jalanan menyempit. Sebaiknya tidak sering melamun karena di sepanjang jalan disuguhkan pemandangan hamparan sawah dan gunung yang eksotis.Candi Belahan sangat direkomendasikan untuk sekadar melepas penat atau sedang melakukan riset kajian sejarah dan budaya.
Situs yang sangat istimewa namun sayang tidak ada penunjuk arah jadi wauu....
Akses jalan sempit sedikit ekstrim kondisi terawat
Berhenti sejenak untuk belajar sejarah dan menyegarkan badan di mata air di rimbunnya pohon2.
Candi belahan ini peningalan kerajaan kahuripan cikal bakal kerajaan jengala kediri singgosari majapahit,dg raja pertamanya nyaitu air langga.tempat pertitraan,semoga generasi muda bangga dg sejarah bangsanya buka bangga dg bangsa lain,