Sangat takjub ketika pertama kali mengunjungi situs Candi Lumbung ini,meski sudah 10 tahun dipindahkan dari posisi aslinya,mengingat dipinggiran sungai,maka untuk mengantisipasi erupsi gunung Merapi tahun 2010-2011 Dinas kepurbakalaan menggandeng semua pihak untuk memindah posisi candi ini ke desa terdekat....Terimkasih Pak Nurdiono selaku petugas cagar budaya di Sawangan ini,beliau dengan tulus ikhlas merawat warisan nenek moyang...perlu waktu untuk menjadikan candi ini menjadi destinasi wisatawan...semoga...banyak tangan tangan baik untuk membantu pelestarian situs cagar budaya ini yang dibangun di abad ke 9 Masehi..waktu yang sangat panjang.....
Cagar budaya... Lokasi mudah diakses
Candi Lumbung Sengi terletak di Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Candi ini berada tepat di tepi Kali Apu, yang mengalir dari Gunung Merapi di lereng sisi barat. Tempat ini dapat dicapai dari jalan raya Yogyakarta-Magelang di pertigaan Blabak (sekitar pabrik kertas) ke arah Ketep.Candi ini terletak berdekatan dengan dua candi lain, yaitu Candi Pendem dan Candi Asu. Ketiga candi sering disebut dengan Candi-candi Sengi.Berdasarkan pendataan dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah, batu candi Hindu tersebut kini yang tersisa hanya tinggal 65 persen. Dari sisa yang ada, ukuran candi adalah luas 8,70 meter X 8,70 meter, tinggi tangga 2,5 X 2 meter, dan setingggi 8 meter dari lantai dasar.Akibat aliran lahar dingin Gunung Merapi pada tahun 2011, tebing Kali Apu di sisi candi semakin tergerus hingga menyisakan lebar kurang dari satu meter. Oleh karena itu, candi ini dipindahkan sementara ke tempat yang lebih aman.
Dari segi masuknya sangat recommended karena gratisKalau berharap mendapatkan view kemewahan candi beserta pahatan dan patungnya jangan kesini.
Candi Lumbung terletak di Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Candi ini berada tepat di tepi Kali Apu, yang mengalir dari Gunung Merapi di lereng sisi barat. Tempat ini dapat dicapai dari jalan raya Yogyakarta-Magelang di pertigaan Blabak (sekitar pabrik kertas) ke arah Ketep. Candi ini terletak berdekatan dengan dua candi lain, yaitu Candi Pendem dan Candi Asu. Ketiga candi sering disebut dengan Candi-candi Sengi.Tidak jelas apakah nama Lumbung memang merupakan nama candi ini atau nama itu hanya merupakan sebutan masyarakat di sekitarnya karena bentuknya yang mirip lumbung (bangunan tempat penyimpanan padi).
Just candi, ga ada yg lain. Ga ada taman, ga ada penjual makanan, ga ada tiket masuk, ga ada apa apa cuma candi aja.
Sayangnya candinya gak diperbaiki. Udah pada rusak
Lokasinya tak jauh dari jalan umum wisata ke Ketep Pass. Pinggir jalan. Tak ada pembelian tiket alias gratis masuknya. Lumayan panas karena jarang ada pohon besarnya
Merupakan salah satu Cagar budaya dikawasan Kab.Magelang yg terletak di desa Tlatar,Sawangan......
View bagus
Bgus
Candi Lumbung terletak 200 m di sebelah barat daya Candi Asu, dan termasuk dalam wilayah administrasi Desa Tlatar, Kalurahan Kroguwanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Candi Lumbung berada pada ketinggian 750 m di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh tebing setinggi 7 m. Candi Lumbung terbuat dari batu andesit dengan struktur batunya masih baik. Arah hadap candi ke barat dengan denah berbentuk bujur sangkar berukuran 8,5 m x 8,5 m, dan tinggi bangunan yang tersisa adalah 6,5 m. Seperti halnya bangunan Candi Asu, bangunan Candi Lumbung juga sudah tidak utuh dinding kaki (plint), bagian atas berupa susunan pelipit datar.Hiasan yang berada di bagian kaki candi sebelah timur dan selatan berupa tumbuhan sulur gelung yang dipahatkan pada bidang relief Bagian tubuh candi yang mengalami kerusakan adalah bagian luar dinding candi, karena sebagian besar batu penyusun tubuh candi paling luar tersebut sudah hilang. Kondisi tubuh candi sebagian besar sudah rusak, sedangkan bagian yang masih lengkap adalah bagian tubuh candi bawah, sementara itu bagian tubuh candi tengah dan atas sudah tidak diketahui bentuknya lagi. Hiasan di tubuh candi berupa relung dengan hiasan pola bunga berbingkai belah ketupat dan hiasan pola simbar. Ukuran lebar relung bagian luar 81 cm dan lebar relung bagian dalam 5 1 cm, dengan kedalaman 42 cm, tetapi tingginya tidak diketahui karena sudah rusak. Bagian atap candi sudah tidak diketahui bentuk aslinya, karena tidak ada sama sekali batu yang tersusun pada posisinya. Batu penyusun atap candi ditemukan dalam keadaan bercampur dengan batu lainnya di halaman candi. Hiasan yang terdapat di Candi Lumbung lebih banyak dari pada di Candi Asu, seperti adanya hiasan sulur gelung yang keluar dari ketiak gana, sulur gelung yang keluar dari jambangan, dan pahatan burung nuri di kanan kiri sulur. Terdapatjuga hiasan tumpal yang dijumpai di pelipit atas kaki candi, sedangkan di bagian dinding luar pipi tangga yang berbentuk makara terdapat hiasan sulur gelung yang keluar dari mahluk bercakar. Ujung makara tersebut berbentuk kepala ikan dan di dalamnya terdapat hiasan burung. Hiasan antefik yang biasanya terletak di bagian atap candi, tetapi di Candi Lumbung hiasan antefik terdapat di bagian tubuh bagian bawah yang berjumlah empat pada sisi selatan dan timur, serta dua pada sisi barat. Seperti halnya Candi Asu, kemungkinan kerusakan Candi Lumbung juga disebabkan oleh faktor alam, karena kedekatan dengan Gunung Merapi. Mungkin juga disebabkan oleh faktor manusia yang memanfaatkan batu-batu candi untuk membangun rumah atau keperluan lainnya..(Renville Siagian, Candi Sebagai Warisan Seni Budaya Indonesia, Yayasan Cempaka Kencana, Yogyakarta, 2002, hal. 51-52)
Mantap
Mari jaga dan lestarikan warisan leluhur bangsa ini. Kenali dan pelajari agar kita tau kita ini mempunyai leluhur yang luar biasa
Candi Lumbung saat ini sebenarnya merupakan rekonstruksi dari lokasi sebelumnya. Candi ini terpaksa dipindah ke posisi sekarang akibat lokasi aslinya terkena erosi sungai. Terletak tidak jauh dari akses jalan menuju Ketep Pass, candi ini juga masih dalam kawasan yang sama dengan Candi Asu Sengi dan Candi Pendem. Candi Lumbung sudah tidak utuh karena bagian atasnya hilang, akan tetapi struktur bangunannya cenderung lebih lengkap dari kedua candi tetangganya tersebut.
Candi kurang terawat dengan baik, sepi pengunjung, akses jalan bagus, berada di tengah2 pemukiman penduduk
Salah satu candi kecil yang ada di sekitaran Magelang. Tidak sulit menemukan candi ini karena berada tidak jauh dari jalan ketep pass. Karena kecil mungkin candi ini tidak ditarik biaya masuk kali ya, heheheSekeliling candi tidak dilengkapi dengan pagar pengaman seperti di candi asu. Khawatir aja kalau sampai ada yang ambil batu batu relief nya.Untuk informasi lebih lengkap bisa dibaca di papan informasi yang ada di dekat candi
Candi Lumbung adalah candi Buddha yang berada di dalam kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di sebelah candi Bubrah. Menurut perkiraan, candi ini dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan kumpulan dari satu candi utama (bertema bangunan candi Buddha)Ciri-cirinya :Dikelilingi oleh 16 buah candi kecil yang keadaannya masih relatif cukup bagus.
Dulu candi lumbung berada ditepi sungai . Tapi karena tanah sekitar candi terancam longsor . Maka candi dipindah tak jauh dari tempat semula . Dari jalan raya Blabak - Boyolali masuk sekitar 20 m . Masuk jalan desa . Dari jalan desa posisi tanah naik 2 m . Candi terawat baik . Ada bagian batu candi yang belum terpasang . Kondisi sekitar perlu dipercantik dengan tanaman hias biar menambah keindahan sekitar candi .Apabila berkunjung ke candi Lumbung , berkunjung juga ke Candi Asu dan Candi Pendhem yang tak jauh letaknya dari Candi Lumbung
Candi yg Tak terkira tempat nya, berada di pinggir jalan namun kurang terekspos. Dan berada di Tengah2 perkampungan.
Candi ini terletak berdekatan dengan dua candi lain, yaitu Candi Pendem dan Candi Asu. Ketiga candi sering disebut dengan Candi-candi Sengi....di
Candi tua masih lumayan lah walaupun banyak relif yang sudah hilang
Letak candi lumbung masuk ke dalam gang, lokasi candi nya berada di kanan jalan
Sebagai benda prasejarah yang harus kita jaga dan lestarikan bersama.
Oke
Belajar mengenal sejarah, dgn mengunjungi situs candi jawa
Candi Lumbung tergusur karena lahar dingin merapi.. tempat bermain waktu kecil..menakjubkan..
Candi lumbung cocok untuk bermain anak, halaman luas letak strategia
Mengingatkan kita utk selalu menyimpan hasil panen kita
Very nice place .. wisata gratis !
Satu satunya candi yang pernah dipindahkan dari lokasi aslinya
Pernah main di mari waktu dari Ketep Pass
Candi yang unik dan indah peninggalan nenek moyang yang perlu dilestarikan.
Masuk gang sedikit dari jalan Magelang-boyolali
Tempat bersih, akses mudah, masuk gratis.
Belum pernah
Situs sejarah dari jawa, yang harus kita lestarikan
Lebih di populerkan lagi, untuk menarik wisatawan candi
Nyaman, aman dikunjungi. MudH dijangkau.
Jangan buang sampah sembarangan ya 😉
Indah tempatnya
Bagunana bersejarah
Terawat dan bersih
Sejuk nyaman
Candi lumbung sengi
Kurang terawat tempatnya
Biaya gratis
Sejuk, nyaman tempatnya
Candinya bagus, kecil, sipp, tenang
Bagus
Sejarah
Nyaman
Bagus
Siip
Magelang
Lokasi dari jalan Blabak-Ketep belok kiri sekitar 30 meter saja.
Kereeeeennn
Candi ini telah dipindahkan dari tepi sungai karena terancam banjir lahar dari Gunung Merapi.
Jadilah Yang Terberkati
Tempat yang bagus dan orang-orang yang hangat di sekitar kuil .. menjalaninya ..
Atmosfer yang baik
Luar biasa
Semacam candi perwara
Tidak layak berhenti kok.
Oke
Candi Lumbung adalah produk kuno
Bagus
19 September 2016
Menyesap