Diperkirakan tempat ini sangat luas dan megah 😍🙏🏻 nyaman dan asri
Tempatnua sunyi dan tenang, pinggir sungai. Terdapat 2 arca dwarapala dan lubang eskavasi struktur candi
Nama Candi Tapan berasal dari cerita sejarah bahwa dahulu terdapat orang yang bertapa di candi tersebut. Berdasarkan data pada catatan Situs Tapan benda cagar budaya yang ada antara lain Yoni, Nandi, Arca Dwarapala dapat dipastikan bahwa pendirian Candi pada Situs Tapan dilatarbelakangi oleh agama Hindu karena Nandi adalah binatang yang menjadi kendaraan Dewa Siwa atau biasanya Nandi adalah simbol dari Siwa itu sendiri. Menurut informasi bahwa situs Tapan ini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit akhir.Awalnya daerah ditemukannya struktur bangunan Candi Tapan merupakan sebuah pekarangan milik salah satu warga. Menurut informasi pemilik menggali tanah pekarangan tersebut dan ditemukan tumpukan batu bata yang berukuran besar. Pemilik pekarangan tidak mengetahui bahwa tumpukan batu bata temuannya tersebut merupakan bagian dari struktur tubuh candi. Keadaan Candi Tapan berdasarkan catatan pada Situs Tapan sudah rusak berat. Galian berupa batu bata berserakan dari Barat hingga Timur ditemukan empat lubang bekas galian liar. Namun hanya ada tiga lubang yang terdapat struktur bangunan candi. Penggalian liar tersebut akhirnya telah berhasil ditangani oleh kepolisian.Penggalian kedua Candi Tapan dilakukan pada tahun 2011 dan dilanjutkan pada tahun 2013. Setelah itu masih berhenti hingga sekarang dan direncanakan penggalian akan dilanjutkan kembali. Meskipun masih berhenti, keberadaan sebagian Candi Tapan yang sudah tergali tetap dirawat oleh juru kunci dan warga sekitar. Kawasan Candi Tapan diperkirakan seluas satu hektar yang mencakup pekarangan hingga lokasi persawahan. Sebelum ditemukannya struktur bangunan Candi Tapan pada bagian Barat situs ini terdapat Arca Dwarapala yang menghadap ke Barat dan menurut informasi keberadaan arca tersebut memang asli di tempat itu. Arca ini digambarkan duduk jongkok. Bertangan dua, tangan sebelah kanan putus sedangkan tangan sebelah kiri berada di paha. Kemudian Arca Nandi yang terletak di belakang arca Dwarapala. Selain itu menurut informasi dari juru kunci dan masyarakat sekitar bahwa di area persawahan terdapat banyak arca. Namun karena ulah tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab saat ini hanya ada beberapa arca yang tersisa.
Letak candi tapan ini sangat tersembunyi karena berada ditengah tengah area perkebunan warga. untuk menuju kesini, setelah dari jalan raya harus melewati jalan pematang sawah sekitar 500 mtr. kondisi candi ini sekarang hanya berupa reruntuhan saja. disebelah barat, terdapat beberapa dua arca totok erot serta beberapa patung lainnya.
Menurut pendapat saya ini bukanlah tergolong candi, tapi ini kumpulan dari berbagai arca dan beberapa peninggalan masa-masa jaman nenek moyang. Ada lesung, ada patung dan lain sebagainya, menurut legenda tempat ini jaman dahulu digunakan sebagai tempat bertapa. Sehingga dikenan dengan sebutan tapan (bahasa jawa) tapa/bertapa
Candi ini baru mendapat perhatian pada tahun 2010 dari pemerintah Mojokerto yang notabene pusat Kerajaan Majapahit. Prasati banyak yang rusak karena termakan usia.
Candi ini masih belum sepenuhnya bisa kita nikmati karena masih ada bagian yang tertimbun tanah dan candi ini baru 2010 digali oleh peneliti dari Mojokerto.
Sangat bagus toko nya
Ntah bagai mana bentuk dari candi ini sampai sekarang masih menjadi misteri....
Kambing Lodoyo