Tentang situs Candi MantupCandi Mantup ditemukan pada tanggal 25 Juni 1991, ketika masyarakat melakukan kegiatan penurunan permukaan tanah sawah untuk pengairan. Berdasarkan stratigafi tanah, menunjukkan adanya lapisan vulkanik. Hal tersebut membuktikan bahwa situs ini pernah terkena lahar akibat aktivitas Gunung Merapi.Jangan bayangkan Candi Mantup ini seperti Candi Kalasan yang megah. Bentuk Candi Mantup terdiri dari tiga buah bangunan berukuran kecil yang berjajar dari utara ke selatan, dengan arah hadap ke barat. Candi pertama terletak di utara, terbuat dari bata berukuran 2,5 x 2,5 m. Candi kedua, berada di tengah terbuat dari batu putih, berukuran 2,16 x 2,16 m. Candi ketiga terletak di selatan, juga terbuat dari batu putih, berukuran 2,28 x 2,28 m. Bangunan candi berada pada kedalaman ± 1,4 m dari permukaan tanah sekarang.Bentuk tubuh dan atap Candi Mantup tidak dapat diketahui lagi. Hal ini kemungkinan disebabkan keruntuhan yang dialami bangunan ini. Berdasarkan sisa bagian kaki candi dan batu-batu lainnya yang polos, Candi Mantup merupakan candi yang tidak memiliki ornamen atau seni hias.Pada candi kedua ditemukan arca Kalyanasundaramurti yang berukuran 70 x 35 x 20 cm, terbuat dari batu andesit. Arca ini menggambarkan laki-laki (Siwa) dan perempuan (Parwati) dalam posisi berdampingan dan berdiri dengan kedua kaki lurus. Tangan kiri Siwa dan tangan kanan Parwati disatukan atau bergandengan tangan (panigrahana-yang merupakan simbol bersatunya mempelai laki-laki dan perempuan). Tangan kiri Parwati dalam posisi varada hasta (memberi anugerah, digambarkan dengan telapak tangan terbuka dengan jari-jari menghadap ke bawah) dan membawa ratna (perhiasan). Keduanya memakai perhiasan yang kaya, memakai mahkota berhias bunga, dan terdapat sirascakra (lingkaran cahaya). Arca ini diduga merupakan penggambaran pernikahan Siwa dan Parwati. Saat ini arca tersebut disimpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY.Adanya arca Kalyana Sundaramurti dan sumuran pada candi dapat diketahui bahwa sifat keagamaan Candi Mantup adalah Hindu. Nilai Penting dari Situs Mantup adalah fungsinya sebagai tempat pemujaan untuk Dewa Siwa. Situs Candi Mantup ini juga diperkirakan peninggalan abad ke-9.
Situs ini ditemukan oleh penduduk ketika mengadakan kegiatan penurunan permukaan tanah sawah untuk memudahkan pengairan. Situs Mantup terdiri atas tiga buah bangunan candi berukuran kecil, berjajar dari utara ke selatan dengan arah hadap ke barat. Fungsi Candi Mantup adalah sebagai tempat untuk melangsungkan upacara pernikahan. Hal ini terlihat pada temuan arca-arca Kalyanasundaramurti yang menggambarkan laki-laki dan perempuan dalam posisi berdampingan dan bergandengan tangan yang diduga merupakan penggambaran Siwa dan Parwati. Temuan ini mengindikasikan bahwa Candi Mantup mempunyai latar belakang Hindu, khususnya pemujaan Dewa Siwa. Arca ini disimpan di BP3 (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala) Yogyakarta. Yang dapat dilihat hanyalah alas candi yang masing-masing berukuran sekitar 2x2 m.Menurut perkiraan, situs ini dibangun pada sekitar abad ke-8 dan ke-9 zaman Kerajaan Mataram Kuno. Kompleks reruntuhan candi ini mempunyai tiga buah pondasi bangunan candi yang tidak utuh, dengan berukuran kira-kira 2x2 meter² dengan tinggi 0,5 meter. Sampai sekarang bangunan di situs ini belum dipugar, mengingat minimnya data bangunan asal.
Situs Candi Mantup terletak di Dusun Sampangan Mantup, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan. Situs ini pertama kali ditemukan pada tahun 1991. Ketika itu penduduk sedang mengadakan kegiatan penurunan tanah sawah, secara tidak sengaja menemukan tiga buah bangunan candi pada kedalaman +/- 1 m dari permukaan tanah. Tiga buah bangunan candi tersebut berbentuk bujursangkar dengan ukuran masing-masing sisinya 110 cm x 110 cm dan berderet dari arah utara ke selatan. Bahan bangunan yang digunakan berupa bata (bangunan paling utara), batu putih (pada bangunan bagian tengah dan selatan).Di situs ini tidak ditemukan adanya komponen atap candinya, dan berdasarkan struktur yang tersisa yaitu kaki candi dapat diketahui bahwa candi ini merupakan bangunan yang termasuk dalam bangunan berbilik satu yang digunakan untuk meletakkan arca. Candi Mantup juga tidak memiliki ornamen atau seni hias tertentu dan secara arsitektural bentuk Candi Mantup diperkirakan mempunyai kesamaan dengan bangunan candi lainnya, yaitu berbentuk tambun dan beratap rata.Renville Siagian, Candi Sebagai Warisan Seni Budaya Indonesia, Yayasan Cempa Kencana, Yogyakarta, 2001
View saat malam hari dari Pendopo Kopi
Masih bisa dilihat sisa-sisa peninggalan arkeologi disini.. walao tidak berwujud candi utuh
Merupakan jejak.sejarah arkeolagy indonesia.walau belum bisa d.sbt candi
Meskipun kecil tetapi memiliki nilai kepurbakalaan yg perlu dijaga jangan sampai dialih fungsikan.
Tempat bersejarah, dahulu saya sering main sekarang sudah di dirapihin
Situs Mantup tidak bisa disebut sebagai Candi, karena ukurannya sangat kecil...Diperkirakan situs ini sebagai penanda petirtaan.
Situs candi yg blm di ketahui sejrahnya karena blm byk penelitian.
Kecil, tapi bersih
Lumayan bersih
Situs sejarah yg hrs di jaga
Sangat menarik dan menambah pengetahuan sejarah
Dekat sawah
Nyaman
Mantap
Indah
Tersembunyi
Dibangun sekitar abad ke 8 atau 9 Masehi, situs ini dulunya adalah tempat suci untuk upacara pernikahan hindus. Ini terdeteksi dari patung Kalyanasundaramurties yang ditemukan yang menggambarkan jenis kelamin pria dan wanita saling memegang karena merupakan simbol pernikahan antara iva dan Parwati. Candi ini dipasang di tenggara Yogyakarta, Indonesia.
Bukan objek wisata, hanya situs bersejarah yang harus dilestarikan ..
Tempat yang bagus